Welcome to My Blog

Selamat datang di iTech-Life, sebuah blog yang berisi tentang kumpulan artikel mengenai obyek kehidupan masa depan kita, mulai dari tekhnologi informasi, komunikasi, gadget, hingga transportasi.
Terima kasih telah mengunjungi blog kami, berikan komentar anda untuk sharing atau bertanya demi kemajuan kita bersama.

Kota Masa Depan

Diposting oleh Faisal Setia Putra Selasa, 22 Maret 2011 0 komentar


Seperti apa kota di masa depan? Arsitek-arsitek di MAD punya konsepnya. Mereka punya model konseptual untuk Huaxi Citi Centre di Guiyang, China. Konsep peduli lingkungan dipadu dengan teknologi modern terkini di abad 21.


"Konsep kota tidak lagi ditentukan oleh logika revolusi industri yaitu kecepatan, keuntungan dan efisiensi, tapi sudah harus mengikuti aturan alam"


Menurut Dezeen architecture and design magazine, perkembangan perkotaan di China 15 tahun terkahir banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep pro-industri yang kurang terkonsep baik, tidak beraturan, dan "tidak punya hati". Proyek Huaxi diklaim memadukan kebutuhan manusia moderen dengan dunia lingkungan di sekitarnya. Dengan proyeksi bahwa 200 hingga 400 kota baru yang akan dibangun di China di 20 tahun yang akan datang, sepertinya konsep yang peduli lingkungan ini sangatlah bagus.


Bekerja sama dengan Shanghai Tongji Urban Planning and Design Institute, Studio 6, MAD mengembagkan suatu master plan untuk kota Huaxi. Mereka mengundang 10 kantor arsitektur energik untuk mengikuti workshop 3 hari untuk mempelajari bagaimana memadukan unsur-unsur lingkungan dan budaya dalam desain mereka untuk dirumuskan ke dalam satu master plan.
Desain oleh MAD (China):


Puncak gunung dijadikan latar belakang dari satu struktur yang menyerupai kaki bukit di sekelilingnya. Jendela-jendela dan teras di sekeliling bangunannya menampilkan pemandangan indah di sekitarnya.
Desain oleh Serie (UK/India):


Bangunan ini condong ke satu sisi untuk mengakomodasi area lereng bukitnya.
Desain oleh BIG (Denmark):

Desain oleh Dieguez Fridman (Argentina):

Design by Mass Studies (Korea):

Pada gambar menunjukkan pengembangan dari konsep finalnya, sebuah bangunan multi-level dengan halaman melingkar dan teras-teras.

Desain oleh HouLiang Architecture (China):

Dari dekat:

Desain oleh Atelier Manferdini (USA):

Yang satu ini menyerupai struktur kristal yang tumbuh.
Design oleh Fujimoto Architects (Japan):

Dari dekat:

Design oleh Rojkind Arquitectos (Mexico):

Design oleh JDS (Denmark/Belgium):

Design oleh EMERGENT/Tom Wiscombe (USA):







Konsep Rumah Daun Lily

Diposting oleh Faisal Setia Putra 0 komentar




Gambar di atas adalah sebuah rancangan mengenai rumah masa depan. Vincent Callebaut, seorang arsitek dari Belgia, mengajukan suatu terobosan baru untuk konsep rumah impian masa depan. Konsep tersebut dinamainya Daun Bunga Lili. Terobosan ini dipikirkan dan dirancang oleh Vincent untuk menghadapi masalah perubahan iklim dan kepadatan. Konsep ini merupakan prototipe rumah amfibi yang dapat menghidupi diri sendiri, dan masing-masing rumah “daun” ini dapat menampung sampai dengan 50.000 orang.

Di tengah rumah ini, terdapat sebuah danau yang berguna untuk menyimpan dan menjernihkan air hujan. Rumah terapung ini sama sekali tidak membutuhkan jalan atau jalur. Rumah terapung ini akan hanyut mengikuti pergerakan arus laut.


Desain daun ini dapat memuat 3 marina dan 3 gunung yang dikhususkan sebagai kota bisnis dan hiburan. Kota terapung ini unik, karena kota ini merupakan kota amfibi, setengah kota air dan setengah kota darat. Kota ini mendapat sumber daya dari matahari, angin, dan arus laut, yang akan memproduksi lebih banyak energi daripada energi yang dikonsumsi oleh kota terapung ini. Dan kota ini akan menjadi kota yang beremisi nol atau bisa disebut tidak mengeluarkan gas buangan, karena semua karbon dan limbah akan di daur ulang
.

Harapannya adalah pada tahun 2100 akan ada 250 juta orang yang melarikan diri dari perubahan cuaca, atau yang disebut “Climactic Refugee”, karena air laut akan menghancurkan kota-kota besar seperti New York, Shanghai, dan Bombai. Vincent percaya, bahwa konsep buatannya ini adalah solusi jangka panjang untuk menghadapi naiknya air laut, dan bukannya memperkuat garis pantai, karena solusi garis pantai ini hanyalah solusi jangka pendek. Desain dari kota terapung ini terinspirasi oleh daun Amazonia Victoria Regia. Sekadar catatan, daun Amazonia Victoria Regia adalah tanaman yang memiliki tulang daun yang sangat rapat.







Komentar

Pengikut